Wednesday, February 29, 2012

Wishful Wednesday (1)

Rabu ini aku ganti haluan, gabung di bloghop-nya Astrid untuk posting buku yang masuk wishlist minggu ini. Ini dia aturan mainnya:

  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

----

Buku yang sudah masuk wishlist-ku sedari belum terbit adalah ini:


Gadis Kretek
by Ratih Kumala

Sebagai pecinta novel-novel historical fiction, sudah lama aku ingin membaca hisfic karya penulis lokal. Sudah ada beberapa incaran, tapi aku kadang khawatir apakah itu hisfic atau murni buku tentang sejarah. Dan akhirnya aku menemukan Gadis Kretek ini. Kebetulan entah kenapa, aku tertarik membaca perjalanan sejarah bisnis rokok di tanah air ini.

Inilah sinopsis novel yang akan diterbitkan Gramedia tgl. 8 Maret 2012 mendatang :

Pak Raja sekarat. Dalam menanti ajal, ia memanggil satu nama perempuan yang bukan istrinya; Jeng Yah. Tiga anaknya, pewaris Kretek Djagad Raja, dimakan gundah. Sang Ibu pun terbakar cemburu terlebih karena permintaan terakhir suaminya ingin bertemu Jeng Yah. Maka berpacu dengan malaikat maut, Lebas, Karim, dan Tegar, pergi ke pelosok Jawa untuk mencari Jeng Yah, sebelum ajal menjemput sang Ayah.

Perjalanan itu bagai napak tilas bisnis dan rahasia keluarga. Lebas, Karim dan Tegar bertemu dengan buruh bathil (pelinting) tua dan menguak asal-usul Kretek Djagad Raja hingga menjadi kretek nomor 1 di Indonesia. Lebih dari itu, ketiganya juga mengetahui kisah cinta ayah mereka dengan Jeng Yah, yang ternyata adalah pemilik Kretek Gadis, kretek lokal Kota M yang terkenal pada zamannya.

Apakah Lebas, Karim dan Tegar akhirnya berhasil menemukan Jeng Yah?


Gadis Kretek tidak sekadar bercerita tentang cinta dan pencarian jati diri para tokohnya. Dengan latar Kota M, Kudus, Jakarta, dari periode penjajahan Belanda hingga kemerdekaan, Gadis Kretek akan membawa pembaca berkenalan dengan perkembangan industri kretek di Indonesia. Kaya akan wangi tembakau. Sarat dengan aroma cinta.

Detail lengkapnya bisa dilihat di sini.

Kalian punya wishful Wednesday juga? Gabung aja ke blog hopnya Astrid di sini.

Wednesday, February 22, 2012

[Blog Hop] Wishlist Wednesday #1


Mulai tertarik mengikuti blog hop. Aku mulai dengan Wishlist Wednesday, mengingat wishlist-ku memang serasa tak habis-habisnya.

Wishlist Wednesday is a book blog hop where we will post about one book per week that has been on our wishlist for some time, or just added (it's entirely up to you), that we can't wait to get off the wishlist and onto our wonderful shelves.

So what do you need to do to join in?
  • Follow Pen to Paper as host of the meme.
  • Please consider adding the blog hop button to your blog somewhere, so others can find it easily and join in too! Help spread the word! The code will be at the bottom of the post under the linky.
  • Pick a book from your wishlist that you are dying to get to put on your shelves.
  • Do a post telling your readers about the book and why it's on your wishlist.
  • Add your blog to the linky at the bottom of this post.
  • Put a link back to pen to paper (http://vogue-pentopaper.blogspot.com) somewhere in your post.
  • Visit the other blogs and enjoy!


-----

Jadi... inilah buku yang masuk wishlist-ku minggu ini..


THE COURT OF THE LION # 1
by Eleanor Cooney dan Daniel Altieri


Sinopsis:

Tang Minghuang, sang Putra Langit, kaisar legendaris China abad kedelapan bertakhta di tengah intrik politik dan hantaman bertubi-tubi terhadap kehidupan pribadinya. Berawal dari kematian misterius sang putra mahkota, berlanjut dengan kasus bunuh diri sang permaisuri yang sangat dicintainya, dan kegilaan salah satu istrinya yang ditengarai kesurupan roh sang putra mahkota.

Jalannya kekaisaran pun akhirnya dikendalikan oleh Li Lin-fu, perdana menteri yang licik sekaligus cerdik, buta aksara tapi genius, serta sosok perencana ulung yang berdarah dingin dan ambisius. Sementara itu, An Lu-shan, lelaki barbar tapi berbakat dari perbatasan utara China mulai masuk ke dalam jalinan intrik sang perdana menteri.

Dan takdir kekaisaran berada di tangan Kao Li-shih, kasim tepercaya sekaligus sahabat sang Kaisar. Di tengah intrik dan keterpurukan sang Kaisar serta semakin berkuasanya Li Lin-fu, Kao Li-shih mempersembahkan kepada sang Putra Langit seorang gadis jelita yang hasratnya terhadap kepuasan erotis menjadi penentu nasib seluruh dinasti, Yang Kuei-fei.

Tiap-tiap karakter dalam novel ini berkelindan menjadi sebuah kisah yang kompleks sekaligus menghanyutkan. Peristiwa sejarah dan rekaan berpadu apik, mengungkap salah satu masa kejayaan kekaisaran China kuno dengan mendetail dan menghibur.

-----

Aku langsung suka pada buku ini begitu di-tag oleh Penerbit Serambi. Pertama, karena aku memang suka membaca historical fiction, kedua karena kisah sejarah kekaisaran China selalu menarik dengan intrik-intriknya. Ketiga...aku suka covernya! Buku ini baru terbit, bersama dengan buku keduanya. Tak sabar untuk memiliki buku ini!

Friday, February 17, 2012

The Female (Wanita)

"..Sepanjang sejarah tak ada seorang wanita... pasti juga tak seorang lelaki pun... pernah melaksanakan seperti apa yang telah dilaksanakan Theodora: satu langkah naik yang begitu perkasa." ~hlm 521.

Pepatah mengatakan, kehidupan manusia itu seperti roda, sekarang kita berada di atas, lalu suatu hari kita pun akan berada di bawah. Namun kehidupan Theodora adalah contoh sebuah paradoks yang sempurna. Ia pernah mengalami kehidupan yang terbawah dari yang paling bawah, namun pernah juga ia berada di puncak dari segala kekuasaan. Ya, Theodora adalah wanita paling berpengaruh di kerajaan Romawi. Ia lah Maharani yang memerintah Kekaisaran Romawi (Byzantium) di abad 600, sekaligus istri Kaisar Justinianus I.

Kisah ini bersetting di Konstantinopel, pusat pemerintahan Kerajaan Romawi pada saat pemerintahan Raja Justinus. Theodora adalah putri seorang pelacur jalanan kelas terendah. Saat itu ada dua kelompok rakyat di Konstantinopel yang selalu berseberangan: kelompok Hijau dan Biru, yang masing-masing biasanya membela pihak yang berlawanan saat pertandingan gladiator di Hippodrome. Theodora kecil sudah akrab dengan kehidupan strata masyarakat terendah. Ia berkawan akrab dengan seorang pengemis lumpuh buruk rupa yang selalu duduk di atas keledai, bernama Hagg (keburukan penampilan Hagg mengingatkanku pada sosok Quasimodo di The Hunchback of Notredame). Hagg adalah Raja dari Persaudaraan Pengemis, kelompok yang memiliki sistem organisasi dan jalur komunikasi yang kuat.

Theodora kecil sering mengemis bersama Hagg di pintu gerbang Hippodrome, dan ia sering membantu Hagg melarikan diri ketika ada rombongan prajurit datang hendak mengusir para pengemis. Dari sinilah terjalin hubungan persahabatan abadi antara Theodora dan Hagg hingga maut memisahkan mereka. Saat usia dua belas tahun Theodora telah menjadi "budak" kakak perempuannya yang mulai menjalani profesi tertua di dunia: pelacur. Dan ketika keperawanannya direnggut oleh seorang budak pria, Theodora pun secara resmi memasuki karier sebagai seorang pelacur jalanan, mengikuti ibu dan kakaknya.

Di Konstantinopel ada sebuah jalan yang bernama Jalan Hawa, yang--dapat diduga dari namanya--selalu penuh dengan pelacur jalanan (pedanae) hingga para famosae (wanita penghibur yang pelanggannya adalah bangsawan dan orang-orang penting). Suatu hari saat Theodora terpaksa mencuri demi membiayai abortus untuk kehamilannya, seorang famosae paling terkenal saat itu—Macedonia menolongnya dari hajaran massa. Macedonia akhirnya mengangkat kehidupan Theodora dengan menjadikannya pembantu hingga mengajari Theodora segala keahlian untuk menjadi pelacur profesional. Maka di usia enam belas Theodora pun meretas jalan untuk menjadi delicatae (pelacur kelas menengah) di Jalan Hawa.

Ternyata, Theodora bukan saja cantik, namun ia memiliki kecerdasan, keanggunan dan bakat untuk mempengaruhi pria. Sedikit demi sedikit ia berusaha menapak jalan makin ke atas. Theodora memulainya dengan menjadi semacam pengelola resepsi bagi famosae paling berkuasa saat itu, yaitu Chione, yang menjadi gundik gubernur kota John Capadocia. Resepsi besar itu disiapkan Chione setelah ia berhasil menyingkirkan rival terberatnya: Macedonia—sahabat yang telah mengangkat Theodora dari kubang lumpur hina. Kali ini Theodora, yang memiliki kalung mewah hadiah seorang saudagar, berhasil menolong Macedonia yang ditelantarkan dan dibuang dari Konstantinopel. Di sisi lain, Theodora mulai menyusun strategi untuk balas dendam pada Chione di resepsi besarnya itu...

Nyatanya, resepsi-balas-dendam Theodora berakhir dengan sukses. Chione ia singkirkan dengan amat keji, dan sekaligus Theodora mulai mendapatkan reputasi di kalangan pria tingkat atas. Namun di sisi lain, ia jadi memiliki musuh baru, yakni John Capadocia—yang ditertawakan rekan-rekannya gara-gara kejatuhan Chione-nya. Demi menghindari bahaya yang mengancam, Theodora serta-merta menerima tawaran Hecebolus—guberbur baru untuk Cyrenaica (Syria)—untuk menjadi wanita simpanannya di daratan Afrika. Malang bagi Theodora, selama dua tahun Hecebolus memperlakukannya dengan buruk, bahkan kemudian membuangnya di gurun Sahara, lagi-lagi berkat hasutan John Capadocia.

Pantang menyerah, meski nyaris mati di padang pasir, Theodora berhasil dengan selamat keluar dari maut--lagi-lagi berkat persahabatannya dengan para pengemis yang memiliki kata sandi Mendici. Setelah terpuruk dan tak memiliki apa-apa, kini giliran Macedonia menolong (lagi) Theodora. Dengan beberapa baju, uang dan sebuah surat 'sakti' yang ditulis Macedonia, Theodora menantikan mukjijat sambil bekerja sebagai pengantih (pemintal). Jaman itu, menjadi pengantih adalah jalan yang diambil pelacur untuk keluar dari pelacuran dan menjalani hidup normal.

Lagi-lagi dengan bantuan sahabatnya Hagg, surat sakti Macedonia yang ternyata dialamatkan kepada Pangeran Justinianus—saat itu Pangeran pewaris tahta, kemenakan Kaisar Justinus--mulai menunjukkan "kesaktiannya". Sang Pangeran menjadi tertarik pada seorang pelacur bernama Theodora.... Sebuah langkah pertama Theodora menuju ke kekuasaan.

Mudah ditebak, Theodora berhasil memikat Justinianus sehingga—alih-alih hanya menjadi penghibur sehari semalam--Justinianus malah mengambil Theodora sebagai selir. Dan makin lama makin nampaklah kemampuan strategi Theodora yang beberapa kali berhasil menyelamatkan Romawi, ketika diaplikasikan oleh Justinianus. Sementara itu musuh bebuyutan Theodora—John Capadocia—yang juga mengincar tahta Kaisar, tak tinggal diam. Sebuah pemberontakan diam-diam dibangunnya demi menjungkalkan kesempatan Justinianus naik takhta, sekaligus membalas dendam pada Theodora.

mozaik yang menggambarkan Maharani Theodora

Apakah yang kemudian terjadi? Bagaimana bisa Theodora akhirnya menjadi Maharani, mengingat ia hanyalah seorang wanita, apalagi berasal dari pelacur rendahan? Akankah rakyat menerimanya? Mampukah ia, seorang wanita biasa yang fisiknya rapuh dan mungil memikirkan masalah-masalah besar negara? Dan apakah John Capadocia berhasil melancarkan balas dendam abadinya kepada Theodora?

Sangat mengasyikkan membaca buku ini. Pertama, karena lengkap dan telitinya riset yang dilakukan Paul I. Wellman atas fakta sejarah, digabungkan dengan penuturan cerita yang menawan, membuatku hampir lupa bahwa kisah Theodora ini adalah kisah sejarah. Kedua, terjemahan yang tak kalah menawannya, berhasil menghadirkan nuansa sejarah dengan baik. The Female menyadarkan kita akan hakikat wanita sebagai seorang perempuan—kekuatan dan kelemahannya, dan bagaimana mereka seharusnya menggunakannya sebagai seorang penghuni dunia. Kini memang kita tahu bahwa wanita pun mampu memimpin negara, namun pada jaman Theodora hidup, wanita hanya berkutat pada soal kewanitaan saja. Maka kecerdasan, ketajaman pengamatan dan keberaniannya mengambil keputusan besar, merupakan prestasi gemilang yang patut dikenang.

Lima bintang untuk Wanita (judul terjemahan untuk The Female) ini!

Judul: Wanita
Judul asli: The Female
Penulis: Paul I. Wellman
Penerjemah: Alfons Taryadi
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Mei 2005
Tebal: 522 hlm